(Nashbur-Raayah 2:278; Majma'uz-Zawa'id 5:304; Kanzul Ummal 2:298).
Ibnu Mandah dan Ibnu
Asakir telah memberitakan dari Abdul Rahman bin A'idz ra. katanya: Apabila
Rasulullah SAW mengutus pasukannya ke medan
perang, terlebih dahulu Beliau berpesan kepada mereka, katanya: Berlembutlah
kepada manusia, dan jangan memulai sesuatu tindakan, sebelum kamu mengajak
mereka kepada agama Allah. Sesungguhnya tiada penghuni rumah, atau penduduk
kampung, yang dapat kamu membawa mereka kepadaku dalam keadaan memeluk Islam,
itu adalah lebih baik kepadaku dari kamu membawa kepadaku wanita-wanita mereka
dan anak-anak mereka yang kamu tawan, padahal kamu telah membunuh semua
lelaki-lelaki mereka.
(Al-Ishabah 3:152; Musnad Termidzi 1:195)
(Al-Ishabah 3:152; Musnad Termidzi 1:195)
Riwayat dari Buraidah
ra. katanya: Apabila Rasulullah SAW mengutus satu pasukan, atau pasukan untuk
berperang, ia berpesan kepada ketua atau panglimanya supaya senantiasa bertaqwa
kepada Allah, khususnya pada diri mereka dan juga pada semua kaum Muslimin,
kata Beliau: "Jika kamu bertemu dengan musuh kamu dari kaum musyrikin, ajaklah mereka kepada satu dari tiga perkara,
dan kiranya mereka menerima apa saja dari antara tiga perkara itu, hendaklah
kamu menerimanya dan berhentikan menyerang mereka":
- Ajak mereka untuk memeluk Islam, jika
mereka menerimanya, biarlah mereka memeluk Islam, dan berhenti menyerang
mereka.
- Ajaklah mereka untuk berpindah dari
negeri mereka ke negeri orang yang berhijrah (yakni negeri Islam), dan
beritahu mereka jika mereka setuju, akan diberi hak seperti yang diberikan
kepada kaum yang berhijrah, dan menanggung hak seperti yang ditanggung
oleh mereka. jika mereka enggan berpindah, dan ingin rnenetap di negeri
mereka, maka beritahu mereka bahwa mereka harus bersikap seperti kaum
badui Arab yang telah memeluk Islam, berlaku ke atas mereka semua
hukum-hukum Allah yang dilaksanakan ke atas kaum yang beriman, dan bahwa
mereka tidak berhak untuk menerima jizyah dan harta rampasan perang,
kecuali jika mereka turut berjihad dengan kaum Muslimin.
- Jika mereka enggan juga semua tawaran
itu, maka berundinglah dengan mereka supaya mereka membayar jizyah
(pajak), jika mereka terima, hendaklah disetujui dan hentikan serangan
kepada mereka. Tetapi, jika mereka enggan dan menolak juga, maka mintalah
bantuan kepada Allah dan perangilah mereka itu. Kemudian, apabila kamu
mengepung penduduk yang berlindung di dalam bentengnya, lalu mereka
memohon supaya kamu memberikan keputusan kepada mereka dengan hukuman
Allah, maka janganlah kamu menuruti permohonan mereka itu, kerana kalian
tidak mengetahui apa yang akan diputuskan Allah kepada mereka. Akan tetapi
putuskanlah menurut kebijaksanaan kamu, dan tetapkanlah ke atas mereka
sesudah itu apa yang dipandang wajar!
(Muslim 2:82; Abu
Daud, hal. 358; Ibnu Majah, hal. 210, dan Baihaqi 9:184)
Dalam pembicaraan yang disampaikan oleh
Ibnu Sa'ad telah meriwayatkan dari Farwah bin Missik Al-Qathi'i ra. berkata: Sekali peristiwa aku datang kepada Rasulullah SAW: "Wahai Rasulullah! Boleh atau tidakkah aku memerangi kaumku yang enggan memeluk Islam dengan mereka yang telah memeluk Islam", tanya Farwah. "Ya, boleh!" jawab Rasulullah SAW "Tapi, wahai Rasulullah!" tambahku, "mereka itu dari keturunan Saba', mereka terkenal kuat dan berani mati!" aku
(Thabaqat Ibnu Sa'ad 2:154, dan Kanzul Ummal 1:260)
Dalam versi Ahmad
dan Abd bin Humaid yang diriwayatkannya dari Farwah juga, bahwa dia berkata:
Aku telah mendatangi Rasulullah SAW meminta izinnya untuk memerangi orang yang
tidak mau memeluk Islam, kataku: "Bolehkah aku memerangi orang yang enggan
memeluknya dengan mereka yang telah memeluk Islam dari kaumku?". "Ya,
boleh", jawab Rasulullah SAW. "Engkau boleh memerangi orang yang
enggan memeluk Islam itu dengan siapa yang telah memeluk Islam dari
kaummu". Setelah aku pergi, Beliau lalu memanggilku kembali, seraya
berkata: "Jangan engkau memerangi mereka, sehingga engkau menyeru mereka
kepada Islam terlebih dahulu". Tiba-tiba terdengar suara orang bertanya
kepada Beliau, katanya: "Wahai Rasulullah! Saba '
itu, apakah lembah, atau bukit, ataupun apakah dia sebenarnya?".
"Bukan semua itu", jawab Rasulullah SAW, "tetapi dia adalah
seorang Arab yang beranak sepuluh orang anak...". Dan seterusnya sehingga
akhir penerangan Rasulullah SAW seperti yang disebutkan di atas tadi
(Tafsir Ibnu Katsir 3:531)
Thabarani meriwayatkan dari Khalid bin Said ra. katanya:
Rasulullah SAW pernah mengutusku ke negeri Yaman, seraya berpesan: Siapa yang
engkau temui dari kaum Arab, lalu terdengar darinya suara azan, janganlah
engkau mengganggunya. Dan siapa yang mendatangi suara azan, ajaklah mereka
kepada Islam. (Tafsir Ibnu Katsir 3:531)
(Majma'uz-Zawa'id 5:307)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar